. Nampaknya, perkembangan perangkat mobile juga diikuti oleh jumlah malware baru yang semakin meningkat. Dari banyaknya malware yang ada, mayoritas dibuat untuk Android.
Malware atau virus untuk mobile bukan menjadi satu hal baru lagi sekarang ini. Jumlah dari penyakit ini semakin hari semakin banyak tanpa dapat dibendung.Walaupun sudah banyak produk antivirus untuk mobile diciptakan, namun hal itu juga diiringi dengan munculnya malware versi atau varian baru.
Menurut data laporan yang dibuat oleh peneliti jaringan, Jupiter Network Mobile Threat Center (MTC), dari Maret 2012 sampai Maret 2013 ini, total malware untuk mobile diperkirakan sebanyak 276,259 buah.
Bahkan, dikutip dari Tech Dive (26/06), 92 persen dari seluruh malware tersebut diciptakan khusus untuk menyerang perangkat berbasis Android.
Hal tersebut cukup masuk akal karena Android menduduki peringkat pertama sebagai operating system yang paling banyak digunakan oleh berbagai vendor di dunia.
Dengan banyaknya perangkat yang bermunculan, tentunya para pencipta malware tersebut akan lebih leluasa bereksperimen. Pencipta malware juga akan berpikir dua kali untuk membuat virus khusus operating system yang kurang begitu populer, Bada, Tizen atau Meego contohnya.
Selain operating systemnya kurang terkenal, tidak banyak pula orang yang menggunakan perangkat dengan OS tersebut. Jadi effort yang dilakukan tidak sebanding. Berbeda dengan menciptakan virus untuk Android.
Walaupun mayoritas malware yang beredar sekarang ini diciptakan untuk Android, namun MTC menjelaskan bahwa Android 4.2.x Jelly Bean memiliki sisi keamanan yang menjanjikan.
Banyak serangan yang gagal untuk menembus Android kuatnya pertahanan Jelly Bean. Oleh karenanya, pengguna perangkat berbasis Android disarankan untuk melakukan upgrade OS secepatnya. Dengan catatan, perangkatnya harus sudah support dengan Jelly Bean.
0 komentar:
Posting Komentar